#51 Review Buku Panca In Dira, Kisah Cinta Mahasiswa Aktivis Medan
Manage episode 319268495 series 3115205
Berdasarkan rekomendasi seseorang, saya membaca sebuah buku berjudul Panca In Dira. Buku ini berkisah tentang percintaan seorang mahasiswa aktivis di Medan, tepatnya di kampus Unimed. Bukan buku berat, buku ringan yang memotret kehidupan seorang mahasiswa aktivis dengan baik. Saya berani bilang dengan baik, karena relate dengan apa yang saya alami dulu ketika mahasiswa.
Ketika masih berstatus mahasiswa di USU (Universitas Sumatera Utara), saya juga aktivis. Saya mendalami ideologi kiri, berunjuk rasa, turut dalam kelompok studi mahasiswa, menulis di media massa, pokoknya memanfaatkan kebebasan bersuara seluas-luasnya demi perwujudan keadilan sosial. Rambut gondrong? Tentunya. Sering tampil tak karuan ke kampus. Lebih tertarik menonjolkan idealisme daripada fashion.
Tokoh Panca di buku Panca In Dira, kurang-lebih seperti itu. Karena idealis, dia tak segan-segan melontarkan kritik ke teman-temannya. Sepintas terlihat kasar, tapi pada dasarnya dia orang baik. Dia hanya peduli pada apa yang benar. Kepedulian itu yang membuat Panca memiliki sesuatu yang spesial di mata seorang perempuan bernama Dira.
Buku Panca In Dira ditulis dari sudut pandang Dira. Persis buku Dilan yang ditulis dari sudut pandang Milea. Penulis sendiri mengakui hal itu, bahwa penulisannya terinspirasi dari buku Dilan karya Pidi Baiq. Sebagai pembaca, saya melihat adanya kesamaan. Tapi, tetap berbeda.
Panca In Dira ditulis dengan dialog khas mahasiswa Medan. Jika kita belum pernah mengalami dialog itu, akan sulit menikmati buku ini. Berbeda dengan buku Dilan, yang dialognya lebih nasional meski berlatar lokal yaitu Bandung. Penulisan yang terlalu "Medan", menjadi kelebihan sekaligus kekurangan buku ini.
71 bölüm